BULUKUMBA (HidayatullahSulsel.or.id) — Yayasan Al-A’raaf Hidayatullah Bulukumba secara resmi meluncurkan Program Akademi Tahsin dan Tajwid Al-Jazi, Sabtu, 26 Juli 2025, bertempat di Kampus Putri Pesantren Hidayatullah Bulukumba, Padangmonro, Desa Garanta, Kecamatan Ujungloe, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Program ini merupakan kerja sama strategis antara Yayasan Al-A’raaf dengan Akademi Tahsin dan Tajwid (ATT) Al-Jazi yang berbasis di Sinjai. Tujuannya adalah mencetak Guru Al-Qur’an Profesional, Berlisensi, dan Bersanad melalui proses pendidikan intensif selama satu tahun.
Peluncuran program disaksikan oleh para santri, wali santri, jajaran guru, serta pengurus yayasan. Hadir langsung Ustaz Fathi Ararya, Direktur Utama ATT Al-Jazi, yang mewakili pendiri ATT, Ustaz Ahmad Jaaze.
Dalam sambutannya, Ustaz Fathi memaparkan visi dan kurikulum program serta menekankan pentingnya keberlanjutan sanad dalam pengajaran Al-Qur’an.
“Program ini tidak hanya mengajarkan cara membaca Al-Qur’an yang benar, tapi juga membentuk karakter pendidik yang profesional dan amanah dalam membawa ilmu yang shahih dan teruji,” tegas Ustaz Fathi, yang juga alumni ATT Putra Pesantren Darul Istiqamah Patohoni Sinjai.
Peluncuran program ini juga dirangkaikan dengan pengajian umum yang disampaikan oleh Ustaz Irfan Yahya Daeng Taba’, Ketua Badan Pembina Yayasan Al-A’raaf. Dalam tausiyahnya, beliau mengingatkan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bukan sekadar bacaan ritual.
“Islam hari ini seringkali terhijab oleh umatnya sendiri. Sudah saatnya kita kembali menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang nyata dalam keseharian,” tuturnya.
Sebagai langkah awal, sebanyak 14 santri putri dari Pesantren Al-Hikmah Hidayatullah Bulukumba terpilih mengikuti program ini. Mereka merupakan penerima beasiswa penuh, terdiri dari kader dai, anak yatim, dan dhuafa yang memiliki komitmen tinggi terhadap dakwah dan pendidikan Al-Qur’an.
Para peserta akan dibimbing secara intensif oleh dua trainer utama, yakni Ustazah Nurul Azkiah (asal Bulukumba) dan Ustazah Mujahidah (asal Gorontalo), keduanya alumni ATT Darul Istiqamah Patohoni Sinjai.
Ketua Yayasan Al-A’raaf Hidayatullah Bulukumba, Ustaz Suparman, menyampaikan harapan besarnya terhadap program ini.
“Semoga hadirnya Akademi Tahsin dan Tajwid Al-Jazi ini benar-benar mampu mencetak guru Al-Qur’an berkualitas yang memberi dampak besar bagi generasi mendatang. Apalagi saat ini, Hidayatullah Bulukumba sudah memiliki lima cabang pesantren yang membutuhkan SDM pengajar Qur’an profesional,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, Founder ATT Al-Jazi Ustaz Ahmad Jaaze mengapresiasi peluncuran program ini sebagai terobosan penting.
“Saya ucapkan selamat atas peluncuran ini. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk mengkader guru-guru Qur’an yang profesional, berlisensi, dan bersanad. Ini investasi jangka panjang,” kata Ustaz Ahmad.
Ia menambahkan bahwa keberadaan program ini akan memperkuat kemandirian pesantren dalam mencetak guru Qur’an dari dalam.
“Setelah setahun, kita berharap 14 santri ini bisa lulus dan menjadi trainer internal. Maka, setiap angkatan baru cukup dididik oleh para senior mereka sendiri. Dampaknya luar biasa: selain efisiensi anggaran, pondok juga akan dikenal sebagai produsen guru Qur’an yang siap pakai,” jelasnya.
Dengan dukungan penuh dari yayasan dan kehadiran dua trainer berpengalaman, program ini diyakini akan menjadi pilar kuat dalam pengembangan pendidikan Qur’ani di Bulukumba dan sekitarnya.
(Redaksi HiayatullahSulsel.or.id | Reporter: Om Supa)