Wednesday, December 17, 2025
HomeSosokUstadz Ilham Syawal: 28 Tahun Menjaga Wasathiyah dan Menguatkan Dakwah Hidayatullah di...

Ustadz Ilham Syawal: 28 Tahun Menjaga Wasathiyah dan Menguatkan Dakwah Hidayatullah di Enrekang

“Dakwah harus seperti air mengalir, masuk ke setiap celah masyarakat tanpa harus mengubah bentuk wadahnya.”

Kalimat sederhana itu menjadi pijakan kuat perjalanan dakwah Ustadz Ilham Syawal, Ketua DPD Hidayatullah Enrekang Periode 2020–2025, merangkum filosofi dakwah yang dipegangnya selama 28 tahun mengabdi.

Prinsip inilah yang kemudian menjadi pembuka jalan penerimaan luas masyarakat terhadap gerakan Hidayatullah di berbagai daerah.Bagi Ilham, prinsip wasathiyah adalah kunci keberhasilan dakwah. Ia meyakini bahwa dakwah yang diterima adalah dakwah yang diteladankan.

“Kami tidak pernah memaksa, tetapi membawa keteladanan. Kolaborasi dengan berbagai ormas dan pembinaan umat dipercayakan kepada kami,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Ulul Albab Hidayatullah Sudu ini.

Perjalanan Ilham dengan Hidayatullah dimulai dari bangku pendidikan, mulai dari SMP hingga SMA di Ponpes Al Bayan Hidayatullah Makassar. Setelah lulus, pada 2008, ia memulai pengabdiannya sebagai guru dan kemudian mendapat amanah untuk memegang berbagai posisi di lembaga tersebut.

“Spirit saya adalah keyakinan bahwa Hidayatullah adalah lembaga perjuangan yang bisa mengantarkan kita kepada keselamatan dunia dan akhirat. Sejak menjadi santri, saya sudah bertekad untuk berjuang di sini hingga akhir,” tegas Ilham.

Hingga saat ini, Ilham tetap konsisten menjalankan dakwahnya. Rutinitasnya diisi dengan mengisi pengajian di beberapa masjid besar, termasuk masjid raya di Enrekang. Program Grand MBA (Gerakan Membaca dan Belajar Al-Quran) yang dijalankan bersama Muslimat Hidayatullah (Mushida) menjadi bukti nyata penerimaan masyarakat.

“Antusiasme masyarakat luar biasa. Dalam sehari, bisa 3-4 kali kami mengisi majelis taklim di berbagai tempat. Jadwalnya bisa subuh, pagi atapun malam, masyarakat begitu antusias,” cerita Ustadz Ilham.

Spirit perjuangan Ilham bukan hanya soal rutinitas, tetapi juga keberanian menyuarakan kebenaran. Saat bertugas sebagai Sekretaris DPD Hidayatullah di Luwu Timur, ia memberikan surat teguran kepada warga yang kerap minum-minuman keras di kos-kosan dekat pondok pesantren.

“Kami jelaskan faktanya di lapangan. Alhamdulillah, akhirnya kami dipertemukan dengan tokoh masyarakat untuk berdiskusi. Kami sampaikan, jika ingin bertoleransi, jangan lakukan hal yang mengganggu di depan pondok kami,” tuturnya.

Ketegasannya juga teruji saat pandemi Covid-19. Saat pemerintah setempat berencana menutup masjid, Ilham menjadi satu-satunya perwakilan ormas yang menolak kebijakan tersebut.

“Saya sampaikan, jika masjid ditutup, orang akan jauh dari Allah. Saya khawatir musibah lebih besar akan datang,” ujarnya. Sepekan setelah pertemuan itu, banjir bandang melanda Masamba. Masjid yang nyaris ditutup justru menjadi tempat pengungsian.

Di bawah kepemimpinan Ilham, Ponpes Hidayatullah Enrekang meluncurkan berbagai program konkret. “Kami sudah melengkapi jenjang pendidikan dari TK sampai SMA. Tidak hanya membangun gedung, tetapi menciptakan generasi yang memahami agama dan modernitas,” paparnya.

Yang membanggakan, kepercayaan masyarakat terus bertambah. “Beberapa masyarakat menyerahkan tanahnya untuk dikelola Hidayatullah. Ini bukti kepercayaan yang tidak ternilai,” ujar Ustadz Ilham dengan mata berbinar.

Setelah bertahun-tahun berjuang, hasilnya mulai terlihat. “Dalam sebulan, ada empat kali jadwal khatib tetap di masjid-masjid besar yang dipercayakan kepada kami. Itu bergantian, dan Hidayatullah selalu masuk dalam daftar,” ungkapnya.

Kini, masyarakat memahami bahwa Hidayatullah adalah ormas dengan berbagai departemen yang berkontribusi aktif dalam pembangunan masyarakat. “Mereka melihat pergerakan kita nyata di lapangan,” tegas Ilham.

Sebagai kader senior, Ilham berharap Hidayatullah dapat dipimpin oleh figur yang mampu mengayomi seluruh elemen yang beragam. “Di Hidayatullah ini lengkap. Ada orang-orang saleh, orang cerdas, orang yang kritisnya membangun. Kita butuh pemimpin yang bisa memahami kondisi setiap daerah,” pungkasnya.

Bagi Ustadz Ilham Syawal, dakwah bukan sekadar aktivitas; ia adalah komitmen seumur hidup. Dari keberanian menyuarakan kebenaran hingga konsistensi membangun penerimaan masyarakat, seluruh langkahnya berangkat dari keyakinan bahwa kebaikan harus disampaikan dengan cara yang benar, moderat, dan berkelanjutan.

Semangat inilah yang sejalan dengan momentum besar Muswil VI Hidayatullah Sulsel yang akan digelar pada awal Desember 2025 mendatang. Sebuah forum strategis untuk memperkuat konsolidasi, memperbarui arah perjuangan, dan memastikan bahwa dakwah tetap mengalir, menembus setiap celah masyarakat, sebagaimana pesan yang diwariskan Ustadz Ilham dalam perjalanan panjangnya.

Reporter: Bashori Shobirin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_imgspot_img

Terbaru lainnya

Recent Comments