Friday, August 8, 2025
Google search engineGoogle search engine
HomeBerita DaerahLuwuUstadz Husein Kalado: Nilai-Nilai Islam Harus Dipahami dan Dihidupkan

Ustadz Husein Kalado: Nilai-Nilai Islam Harus Dipahami dan Dihidupkan

BELOPA (Hidayatullahsulsel.or.id) — Dalam rangkaian kegiatan Masa Ta’aruf Santri Baru, Pesantren Hidayatullah Belopa menghadirkan sosok senior Hidayatullah, Ustadz Husein Kalado, untuk memberikan ceramah motivasi kepada para santri baru. Kegiatan ini digelar di Masjid Luqmanul Hakim, Kampus Putri Pesantren Hidayatullah Belopa pada Rabu pagi, 16 Juli 2025.

Meski dikhususkan sebagai penguatan kepada santri baru, kegiatan ini juga tetap dihadiri oleh santri lama, hingga para guru, dan warga pondok.

Dalam ceramahnya, Ustadz Husain yang ditekahui telah bergabung dengan Hidayatullah sejak tahun 1985 tersebut, menekankan pentingnya memahami dan menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan bahwa ajaran Islam tidak cukup hanya dihafal, tetapi harus diresapi maknanya dan diamalkan secara nyata.

“Kita bersyukur bisa berada di lembaga ini. Khususnya para santri, kalian sedang diproses menjadi generasi pembawa nilai-nilai Islam ke mana pun kalian pergi. Maka jangan hanya dihafal, tapi pahami dan mulai biasakan untuk mengamalkan,” tegasnya.

Lebih jauh, ia mengajak para santri untuk menikmati Islam sebagai kenikmatan batin yang sejati. Menurutnya, nilai-nilai Islam harus dirasakan sebagai sesuatu yang lebih nikmat dari apa pun yang bersifat duniawi.

“Nilai-nilai Islam itu harus dinikmati dengan hati. Kalau dibandingkan dengan makanan terenak, ajaran Islam jauh lebih nikmat. Inilah kenikmatan tertinggi bagi seorang mukmin,” ujarnya dengan semangat.

Sebagai penutup, pria yang juga dikenal sebagai pembina Pesantren Hidayatullah Penajam, Kalimantan Timur ini, mengingatkan kembali karakter utama santri Hidayatullah yang sejak awal dikenal dengan kedisiplinannya dalam tiga aspek utama: ibadah, belajar, dan bekerja.

“Santri Hidayatullah itu dikenal dengan ibadah keras, belajar keras, dan kerja keras. Tiga-tiganya harus dinomorsatukan. Karena Hidayatullah memang memproses dan menyiapkan kader pemimpin untuk masa depan,” tandasnya.

Ceramah yang menggugah ini menjadi penyemangat awal bagi para santri baru yang tengah mengawali perjalanan mereka menuntut ilmu dan membangun karakter sebagai kader umat dan bangsa.*/

Reporter: Ian Kassa
Editor: Cakdul

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_imgspot_img

Terbaru lainnya

Recent Comments