Friday, August 8, 2025
Google search engineGoogle search engine
HomeBeritaInstruktur Al Qur’an adalah Pewaris Nabi, Tegas Ketum DPP Hidayatullah dalam ToT...

Instruktur Al Qur’an adalah Pewaris Nabi, Tegas Ketum DPP Hidayatullah dalam ToT Grand MBA

JAKARTA (HidayatullahSulsel.or.id) — Menjadi instruktur atau pengajar Al Qur’an berarti memilih jalan sebagai bagian dari jalan warisan kenabian. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, KH. Dr. Nashirul Haq, M.A., saat memberikan materi dalam kegiatan Training of Trainers (ToT) Gerakan Dakwah Mengajar dan Belajar Al Qur’an (Grand MBA), yang berlangsung pada 21–25 Juli 2025 di Jakarta.

Dikutip dari laman resmi Hidayatullah.or.id, Nashirul menegaskan bahwa profesi mu’allim dan da’i adalah pekerjaan para nabi dan rasul, khususnya Rasulullah ﷺ. Karena itu, mengemban tugas sebagai pengajar Al Qur’an merupakan amanah yang sangat agung dan mulia. Dalam paparannya, ia mengutip firman Allah dalam Surah Al-Jumu’ah ayat 2 sebagai dasar argumentatif dari misi dakwah tersebut.

“ToT Grand MBA ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan proses kaderisasi bagi calon-calon instruktur nasional Al Qur’an. Peran ini sangat strategis untuk menjawab kebutuhan mendesak akan guru-guru Al Qur’an di seluruh wilayah Indonesia,” ungkapnya.

Dalam sesi lain, Nashirul juga mengulas karakter pribadi rabbani sebagaimana disebutkan dalam Surah Ali Imran ayat 79. Ia menekankan bahwa salah satu indikator pribadi rabbani adalah mengajarkan dan mempelajari Al Qur’an secara berkelanjutan.

Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun membina program Grand MBA, ia menggarisbawahi pentingnya penguasaan metodologi pengajaran Qur’an. “Guru Al Qur’an tidak cukup hanya ikhlas dan berilmu. Ia juga wajib menguasai teknik mengajar yang baik agar penyampaian materi bisa lebih efektif dan menghindari kejenuhan peserta didik,” tegasnya.

Pelatihan ToT yang berlangsung selama lima hari ini diikuti oleh 25 peserta terpilih dari utusan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah se-Indonesia, termasuk dari wilayah Sulawesi Selatan.

Para peserta telah melalui proses seleksi ketat dan dinyatakan memenuhi kualifikasi sebagai calon instruktur wilayah. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas SDM dalam ekosistem dakwah Al Qur’an yang berjenjang, terstandar, dan berorientasi pada kualitas pendidikan berbasis tauhid.

Melalui ToT Grand MBA ini, Hidayatullah berharap akan lahir lebih banyak instruktur Qur’an yang mampu mencetak mu’allim dan mu’allimah di daerah-daerah, khususnya di wilayah-wilayah dakwah dan binaan, sejalan dengan visi gerakan membangun peradaban Islam melalui pendidikan Qur’ani.*/

Reporter: A Ruwais
Editor : Cakdul

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_imgspot_img

Terbaru lainnya

Recent Comments