Oleh : Ust Drs Nasri Buhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel
HidayatullahSulsel.com — Betapa pentingnya shalat malam bagi seorang murobbi. Karena melalui sholat lail, amalan tersebut menjadi bekal utama seorang murobbi. Sehingga tidak layak dianggap seorang murobbi jika tidak istiqamah mendawamkan shalat lail.
Seorang murobbi mungkin biasa-biasa saja dari segi kualitas keilmuan, tetapi seorang Murobbi harus memiliki spiritual yang kuat. Sehingga seorang murobbi itu bisa mencerahkan.
Ambillah spirit dari sholat lail itu. Kalau sholat lail ini mantap maka urusan-urusan kita akan dimudahkan.
Karena Allah telah perintah kita untuk menunaikan sholat lail di QS. Al Muzammil, 1-3.
{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلۡمُزَّمِّلُ (١) قُمِ ٱلَّیۡلَ إِلَّا قَلِیلࣰا (٢) نِّصۡفَهُۥۤ أَوِ ٱنقُصۡ مِنۡهُ قَلِیلًا (٣) }
[سُورَةُ المُزَّمِّلِ: ١-٣]
Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!
Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (Yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu.
Mohonlah segala bentuk kekurangan yang kita milik pada sholat lail.
Senantiasalah ciptakan kondisi yang mana kita selalu merasa tertantang dan selalu butuh akan Allah sehingga akan mengantarkan kita untuk selalu meratap di hadapan Allah lewat sholat lail.
Selain ibadah, pentingnya pula seorang murrabi memiliki sikap tabattul. Sikap tabattul ini dimulai dengan wudhu sebelum tidur.
Selain ibadah dan tabattul, tatkala pentingnya adalah sikap tawakkal. Tawakkal bermula dibangun di malam hari, sebagai persiapan menjalani aktivitas di siang hari.
Murabbi juga harus sabar, lebih dari mutarabbi. Murobbi adalah sosok yang menjadi fokus perhatian, titik pusat Spirit dan teladan dalam berbagai kebaikan; kesabaran, fokus program, konsistensi, semangat, tabattul, tawakkal yang terus menerus terjaga.
Semoga kita semua bisa menjadi Murobbi yang baik.(Abu Fathun)
*) Disarikan dari tausiyah kelembagaan pada Daurah dan Upgrading Murobbi Sulsel di Pesantren Hidayatullah Salaonro, Soppeng, Sabtu, (15/7/2023).
