◼️Oleh : Moh. Arvah MM, Mutarobbi Halaqah Wustha Ali bin Abu Thalib, Hidayatullah Sulsel
HidayatullahSulsel.com — Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) arti dari kata per·sau·da·ra·an ‘n’ persahabatan yang sangat karib, seperti layaknya saudara; pertalian persahabatan yang serupa dengan pertalian saudara
Persaudaraan atau ukhuwah dalam islam bukan hanya dititikberatkan kepada keterikatan atau kesatupaduan, tapi lebih dari itu. persaudaraan adalah kesadaran atas kesamaan dan kebersamaan untuk mewujudkan rahmat Allah bagi seluruh alam
Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad pernah menggaungkan istilah ini dalam salah satu tausiyahnya
“Waliijah” adalah orang-orang yang bisa masuk kepada kita dan boleh mengetahui rahasia-rahasia kita. Ia orang lain, bukan istri atau kerabat dekat, akan tetapi punya status khusus dan kita tidak keberatan jika ia mengerti “jeroan” kita. Ia paham “urusan dapur” kita, seperti seperti penyusup yang memasuki rumah kita diam-diam dan mencuri rahasia kita
Dalam Al-Quran Allah berfirman
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تُتْرَكُوا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَا رَسُولِهِ وَلَا الْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةً ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS at-Taubah: 16).
Persaudaraan mengandung makna sebagai instrument perjuangan yang mulia dan sebagai strategi yang bersifat universal untuk menciptakan kemakmuran, keadilan dan kedamaian bagi manusia di alam semesta ini
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا.
“Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.” HR. Al-Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi
Dalam sebuah kisah dari sahabat yang mulia Umar bin Khattab radiyallahu ‘anhu bahwa sesorang datang ke rumah Umar menanyakan perihal persahabatan. lantas beliau berkata : “Apakah Anda sudah pernah safar bersama dia,” tanya umar. Lalu orang itu berkata belum. lalu Umar berkata lagi dia bukan sahabatmu yang sepenuhnya
Dikisah lain dari seorang youtuber yang tidak menyangka mendapat kejutan istimewa dari sahabatnya hadiah sebuah mobil
Kisah diatas menunjukan bahwa persaudaraan tidak hanya sebatas kata-kata belaka tapi lebih daripada itu adalah aksi yang melibatkan dari apa yang kita miliki meliputi suka-duka, dan hal lain yang menjadi penguat persaudaraan
Nabi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنِ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ.
“Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan seorang Mukmin dari kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan menghilangkan kesulitan darinya dari kesulitan-kesulitan di hari Kiamat.
Dan barangsiapa memudahkan urusan seorang Mukmin, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” HR. Muslim
Dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Sahabat an-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu anhuma
” Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam ”
Inilah persaudaraan dalam islam mengandung ruh dan makna yang sangat luar biasa bahwa Islam itu rahmat bagi alam semesta ini. (edy qays)
*) Disarikan dari tausiah Halaqah Ali Bin Abu Thalib