Saturday, July 5, 2025
Google search engineGoogle search engine
HomeArtikelRamadhan Segera Datang, Begini Sikap Menyambutnya

Ramadhan Segera Datang, Begini Sikap Menyambutnya

Oleh : Ust Drs Nasri Bukhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Tak terasa beberapa hari lagi Ramadhan akan datang. Beberapa persiapan dari masyarakat dilakukan untuk menyambut kedatangan bulan yang didalamnya menjanjikan berbagai kemuliaan dan kemenangan

Sikap mental kedatangan Ramadhan masyarakat itu sesuai pemahaman yang dimilikinya. Pemahaman itu menimbulkan persepsi dan orentasi pada kaum muslimin

Persepsi itulah yang membentuk penyikapan Ramadhan, dan bagaimana cara menyambutnya. Berikut ini beberapa sikap masyarakat menyambut Ramadhan :

Pertama, ada masyarakat yang menyambut kedatangan Ramadhan sebagai beban. Baginya Ramadhan adalah bulan yang akan melarang kebiasaannya selama ini, seperti tidak boleh makan siang hari.

Sementara dia merasa tidak mungkin melakukan aktifitas kehidupan keseharian tanpa makan. Bahkan ada yang berprinsip hidup ini kan untuk makan.

Termasuk dilarang pula berhubungan suami-isteri, menambah beban atas kebutuhan kebiasaan dalam kesehariannya

Kalaupun dia berpuasa, dia bersusah payah melakukannya. Waktu siang begitu panjang, setiap saat dia lihat jam, kapan yah Maghrib segera tiba, dan sering ke dapur menanyakan menu apa buka puasanya.

Tiba saatnya berbuka, disantapnya dengan semangat semua hidangan di depannya. Seperti balas ‘dendam’ dengan berlapar-lapar oleh perintah berpuasa

Biasanya pelaksanaan puasa seperti ini adalah puasanya anak-anak di bawah umur yang baru belajar berpuasa.

Atau pada muslimin dewasa yang memahami puasa sebagai beban hidup dan pada aspek dilarang saja, seperti makan dan berhubungan suami-isteri. Bukan pada esensi dan kemuliaan Ramadhan.

Kedua adalah mempersepsikan Ramadhan hanya sebagai perintah atau ibadah wajib untuk berpuasa, sebagaimana ibadah wajib lainnya. Orang yang seperti ini masih lebih baik dari yang pertama di atas.

Sebagai ibadah wajib, semua hal yang diperintahkan baik wajib maupun sunnah dilakukannya dengan baik serta semua terlarang juga berupaya ditinggalkannya

Namun hanya itu sebatas kepatuhan melaksanakan suatu kewajiban, seperti tidak makan dan minim serta kepatuhkan tidak melakukan yang dilarangNya.

Diisinya waktu kesehariannya dengan hal yang mampu menghabiskan waktu kewajiban berpuasa, ditambah lagi dengan tidur yang panjang di siang hari. Atau melakukan permainan tertentu yang mengisisi waktu kosongnya yang terasa panjang.

Sikap mental ini tergolong berpuasa rugi bahkan sia-sia, sebagaimana dalam Hadis Rasulullah SAW “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ibnu Majah)

Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa banyak orang yang berpuasa, tapi puasanya sia-sia karena hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Dia menganggap sama saja puasa dan tidak puasa, hanya menahan diri dari pembatal-pembatal puasa saja (makan dan minum).

Ketiga menyambut Ramadhan sebagai bulan ‘berkah’ dalam pemahanan lain yakni melimpahnya rezeki.

Dipersiapkan segala sesuatu yang bisa mendatangkan nilai ‘rupiah’. Bersamaan dengan itu sebagian masyarakat juga selama Ramadhan semakin meningkat pola hidup konsumtifnya.

Banyaknya aneka macam makananan buka puasa yang tersaji laris manis, Demikian halnya keinginan memiliki pakaian terbaik di Idul Fitri yang meramaikan berbagai tempat penjualan.

Hal ini semakin menstimulasi semangat bisnis bagi kalangan pedagang.

Ada dalil yang memotivasi, bahwa menyergap peluang usaha adalah hal baik, sebagaimana profesinya Nabi Muhammad SAW adalah sebagai bisnisman.

Tapi kalau Ramadhan hanya semarak dengan meningkatnya perputaran ekonomi, ini lah yang memaknai Ramadhan dengan semarak pada hal-hal material saja

Pemahaman ini dibenarkan manakala lebih mengutamakan dan fokus beribadah dan dzikir terlebih dahulu setelah itu mengatur waktu untuk mencari nafkah atau berbelanja untuk keperluan keperluan sehari-hari, termasuk buka dan sahur.

Kelompok ini adalah menjadikan Ramadhan sebagai bulan melimpahnya rezeki, baik penjual maupun pembeli.

Karena itu saja orientasinya, selepas Ramadhan yang didapat adalah sesuai orientasi utamanya yakni bertambahnya omset bisnis yang tidak menjamin bertambah dan membekasnya iman

Sedangkan keempat adalah yang bergembira atas kedatangan Ramdhan dengan berbagai amalan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Sebagaimana motivasi Rasulullah dalam hadisnya “Barang siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”.

Mereka memaknai Ramadan dengan suka cita, membentuk kepanitiaan khusus layanan bagi kesuksesan berbagai amaliyah Ramadhan.

Menyambut kedatangan Ramadhan dengan selalu melakukan banyak kebaikan, Sebagaimana Rasulullah dan sahabatnya melakukannya terlebih lagi di bulan Sya’ban

Memperbanyak ilmu tentang Ramadhan adalah langkah awal dan penting agar kita menempatkan kegembiraan sesuai yang dituntunkan oleh Rasulullah ﷺ.

Untuk lebih maksimalkannya ada dengan melakukan tarhib yaitu penyambutan kedatangan Ramadhan dengan penjelasan lengkap tentang Ramadhan. Targhib biasanya dilakukan berupa mengadakan pengajian umum di maksud atau secara hybrid (offline dan online)

Selanjutnya melakukan amalan sunnah sebagaiman yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan sahabatnya seperti memperbanyak puasa Sya’ban dan mengodho’ atau membayar hutang puasa sebelumnya.

Membiasakan diri melaksanakan qilamullali atau sholat tahajud berjamaah di masjid atau di rumah. Serta memperbanyak membaca Alquran.

Dan tak lupa berdoa semoga dipertemukan dengan Ramadhan

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264).

Wallahu A’lam Bishshowaf. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments