Saturday, July 5, 2025
Google search engineGoogle search engine
HomeArtikelPesantren Pendidikan Terbaik Bentuk Akhlak Anak

Pesantren Pendidikan Terbaik Bentuk Akhlak Anak

Oleh : Ismayanti Said SPd, Humas Ponpes Hidayatullah Pangkep

HidayatullahSulsel.com — Saat pandemi Covid yang lalu menyerang, berbagai sektor termasuk pendidikan. Sekolah mengharuskan siswa belajar dari rumah secara online, semua guru dan siswa bingung. Sebab belajar online itu harus memiliki fasilitas yang komplit, HP android, jaringan internet, kuota internet yang semuanya wajib dimiliki siswa.

Disisi lain, HP android itu harganya mahal bagi masyarakat menengah ke bawah, ditambah lagi kuota internet dan juga signal yang belum merata di tiap daerah, lebih lagi di daerah pedalaman. Inilah masalah yang tidak diselesaikan dengan belajar secara online.

Selain tidak efektif, HP android rawan disalahkangunakan. Banyak siswa setelah punya HP android yang diusahakan oleh orang tuanya mati-matian, akhirnya jadi candu games, menjadikan android media untuk menonton film, YouTube, belum lagi iklan dan tontonan yang tidak mendidik dan akhirnya anak penerus bangsa, anak generasi kita rusak.

Ketika siswa belajar online, terkadang mengharuskan didampingi orang tua, padahal kan sebagian besar orangtua itu bekerja di luar rumah, untuk menopang kehidupan ekonomi keluarga

Dengan adanya belajar online ini, pemasukan orangtua lebih terkuras lagi, sebab harus beli kuota internet anaknya, memikirkan jaringan internet yang tidak ada, belum lagi pemasukan semakin berkurang karena interaksi ekonomi dan bekerja yang terbatas.

Pada awal serangan pandemi, sektor sekolah menjadi percobaan penerapan berbagai metode agar sekolah tetap berjalan. Namun pada akhirnya orangtua pasrah, siswa tidak boleh masuk sekolah secara tatap muka. Belajar online atau dengan pembagian kelompok menjadi alternatif agar anak tetap bisa belajar, walaupun tidak efektif.

Pesantren Solusi Terbaik

Namun berbeda dengan pondok pesantren, belajar tatap muka selama pandemi berlangsung seperti biasa. Seperti tak ada pandemi, belajar full tanpa menjaga jarak, karena pada awal masuk di pondok pesantren semua siswa wajib test antigen atau test bebas Covid.

Sebab ini sebagai persyaratan wajib yang diberikan pemerintah kepada lembaga pondok pesantren, sebagai jaminan agar siswa tidak menyebarkan virus kepada yang lain.

Mungkin, salah satu alasan mengapa pondok pesantren bisa melaksanakan belajar tatap muka, sebab semua siswa tidak keluar pondok, juga guru-gurunya berada di dalam, sehingga interaksi dengan orang luar pondok terjaga. Meskipun tidak dipungkiri bahwa beberapa kejadian di pondok pesantren ada siswa dan guru yang terpapar Covid-19.

Paling tidak, yang pada saat itu masih berjalan secara normal di bidang pendidikan adalah di pondok pesantren. Di berbagai daerah pondok pesantren melaksanakan proses pembelajaran seperti biasa. Dan itu menjadi sebuah keunggulan di saat pandemi.
Ada nilai lebih yang ditawarkan oleh pondok pesantren kepada orangtua.

Ketika penerimaan siswa baru tahun 2021, banyak orang tua memilih anaknya masuk pondok. Alasannya sederhana “mereka ingin agar anaknya tetap belajar.” Sebab jika  belajar di rumah kebanyakan anak mereka main hp sampai lupa waktu.

Jika hari ini pandemi masih terus ada dan penyebarannya masih terus berlangsung, maka sektor pendidikan jika ingin berjalan normal yaitu dengan memindahkan strateginya, buat Boarding School.

Tapi terlalu mustahil, sebab banyak aturan yang mesti dilakukan jika sekolah biasa ingin menjadi Boarding School apalagi sekolah negeri.

Menuntut ilmu di sekolah biasa, madrasah, atau pesantren, mungkin terlihat sama saja. Namun, dalam mendidik akhlak anak, sebagian besar orang tua tidak ragu menitipkan anaknya ke pesantren untuk menuntut ilmu agama.

Dengan pertimbangan serta keuntungan mengirim anak ke pesantren untuk memperoleh Pendidikan adalah

1. Tekun Belajar Agama. Pola pendidikan khas pesantren memungkinkan anak mengetahui dan mempratikkan pelajaran agama dengan lebih baik. Mulai dari bangun hingga tidur lagi, seorang anak akan memperoleh tausiah, sholat berjamaah, dan selalu dekat dengan Al Quran, dan menghafal Al Qur’an.

2. Membentuk Akhlak Berkualitas. Menurut Hibana, pola pendidikan di pesantren sangat menjaga kualitas akhlak. Tak heran jika seorang santri sangat menghormati para guru dan pihak lain yang membantu proses pendidikannya.

Akhlak anak akan lebih terjaga karena itu yang dikuatkan dan ditekankan di pesantren. Contohnya seperti menghormati orang tua.

3. Mandiri Sejak Dini. Seorang santri akan tinggal dan belajar di asrama selama menempuh pendidikan. Dengan pola ini, santri akan belajar mandiri dan bekerja sama dengan teman-temannya. Kondisi ini berbeda dengan kehidupan anak di rumah, yang mungkin selalu dibantu orang tua dan pengasuhnya.

4. Tak Asing Dengan Tanggung Jawab. Keuntungan lainnya adalah membantu anak belajar tanggung jawab. Hidup mandiri memungkinkan anak menanggung sendiri dampak dari keputusan dan perbuatannya. Anak tentunya tak bisa minta bantuan orang tua atau pengasuhnya, selama proses pendidikan.

5. Dibawah Kepengasuhan 24 Jam. Anak-anak semua kegiatannya terkontrol oleh pengasuh dan itu 24 jam, Sholat wajib berjamaah nya terjaga, sholat sunah seperti sholat lail dan dhuha nya terjaga dan dilakukan secara jamaah, puasa Senin-kamis berjalan, jauh dari gadget, belajar teratur, makan teratur, tidur teratur dan disiplin.

6. lingkungan Ponpes Mendukung. ponpes Hidayatullah Pangkep misalnya, pondok ini terletak di bawah kaki gunung, nuansanya rapi, sejuk, jauh dari bisingan, sehingga banyak anak-anak yang sekolah di sini punya hafalan Al Qur’an yang banyak, karena lingkungannya mendukung, di bawah lingkungan Islamiah, ilmiah dan tentunya alamiah.

Pondok pesantren atau sekolah umum sejatinya memiliki risiko dan keuntungan dalam membantu pendidikan anak. Orangtua bisa mengambil keputusan apa pun selama tidak bertentangan dengan kebaikan anak di masa depan.(*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments