Saturday, July 5, 2025
Google search engineGoogle search engine
HomeArtikelPendidikan Anak Tanggung Kita

Pendidikan Anak Tanggung Kita

Oleh : Ust Drs Nasri Bukhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Semakin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak akan semakin serius mencari pendidikan terbaik bagi anaknya.

Demikian pula semakin tinggi kualitas pengelolaan pendidikan semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat ke sekolah. Kepercayaan masyarakat itu ditunjukkan dengan dipercayakannya pendidikan anaknya pada sebuah lembaga terpilih.

Sebaliknya salah satu indikator penilaian kurangnya mutu sebuah lembaga pendidikan adalah dari tingkat respon orangtua mempercayakan pendidikan anaknya pada lembaga pendidikan tertentu.

Hal itu ditandai dengan kurangnya minat masyarakat kepada sebuah lembaga pendidikan. Bahkan jumlah siswanya cenderung semakin menurun dari tahun ke tahun hingga tak ada peminat seorang pun.

Memilih dan mempercayakan pendidikan anak pada lembaga, baik itu pendidikan umum maupun pesantren adalah sebuah nilai dari bentuk tingginya tanggung jawab dan kepeduliaan orang tua pada pendidikan anaknya

Ketika telah mempercayakan pada lembaga pendidikan yang diyakini baik menciptakan suasana bahagia bagi orang tua. Karena telah menemukan lembaga pendidikan yang tepat, mampu mendidik anak dengan baik sesuai ekspektasi dari orangtua.

Ekspektasi orangtua lebih tinggi adalah mengharapkan anaknya terbangun karakter cerdas, sholeh dan mandiri. Sehingga menitipkan dan mempercayakan pendidikan anaknya pada pendidikan agama, khususnya pesantren sistem boarding.

Ironisnya manakala orangtua merasa bahagia bukan karena telah mendapatkan tempat terbaik bagi pendidikan anaknya. Tapi juga karena lepasnya sebagian beban beratnya mendidik anak di rumah. Khususnya ketika anaknya telah tumbuh memasuki masa remaja yang penuh perubahan perkembangan psikologis dan gejolak jiwa yang kadang memusingkan orangtua.

Beban berat dan susahnya mendidik anak itu lebih terasa di zaman digital ini. Melalui berbagai media yang melekat pada kehidupan modern, dimana disamping mempercepat kecerdasan perkembangan keilmuan anak, juga bisa berdampak negatif merongrong dan menggerogoti mentalitas dan kepribadian anak.

Benteng perlindungan dan pengamanan dari kekhawatidan itu adalah dengan memilihkan lembaga pendidikan yang diyakini dapat mengcover harapan dan keinginan orang itu.

Walaupun langkah orangtua mempercayakan pendidikan anak pada lembaga pendidikan yang dinilai baik itu, khususnya pada pendidikan agama seperti pesantren tentu adalah sebuah keputusan yang dipandang lebih baik dibanding dengan sebagian orangtua yang tidak memperdulikan masa depan pendidikan anaknya.

Pendidikan Tanggung jawab Siapa ?


Apakah dengan mempercayakan dan memberi harapan sepenuhnya pendidikan anak kepada lembaga pendidikan yang dipilih adalah sudah dinilai sebagai langkah paling tepat dari orang tua dalam mendidik dan mempersiapkan masa depan anak.

Sementara esensi pendidikan adalah sesuatu yang memerlukan perhatian serius dan tanggung jawab utama dari orangtua. Setelah fungsi dan tanggung jawab orangtua telah ditunaikan terlebih dahulu barulah melibatkan pohak lain diluar peran orangtua.

Sebagaimana dipahami bahwa saat ini sudah menjadi kebutuhan yang melahirkan sistem dan pola kerja bahwa pendidikan anak harus melibatkan berbagai pihak. Maka pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah.

Mengingat esensi pendidikan sebagai suatu usaha terencana untuk membina dan kepribadiannya agar sesuai dengan norma-norma atau aturan sesuai yang disepakai dalam masyaratakat.

Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari lembaga pendidikan, baik sekolah ataupun pesantren. Atau sebaliknya sekolah tidak mengoptimalkan peran dan fungsi orangtua dalam proses pendidikan yang dijalankan di Sekolah.

Secara ideal seharusnya tercipta sinergi baik secara harmonis antara orang tua, sekolah dan juga pemerintah. Secara berkolaborasi membangun kerja sama dalam proses pendidikan anak sesuai fungsi masing-masing guna tumbuh menjadi genarasi yang diharapkan.

Peran utama dalam pendidikan adalah orang tua, sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi dalam lembaga pendidikan rumah tangga. Khususnya peran ibu sebagai “Ummu Madrosah”, memperankan diri sebagai guru dan pendidik utama dalam sebuah rumah tangga

Seharusnya seorang ibu dan juga bapak lebih banyak waktu mendampingi anak-anaknya baik di rumah, lingkungan dan masyarakat. Sekalipun orangtua memiliki banyak kesibukan mencari nafkah atau dengan alasan mengabdikan diri pada bangsa negara atau sebagai aktivis dakwah. Hak-hak anak tetap diberikan sebagaimana mestinya.

Disamping peran aktif orang tua tentu saja perlu didukung oleh komunikasi dan kerjasama yang baik antara orang tua dengan pihak sekolah.

Peran dan keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak-anak akan berdampak positif bagi anak-anak dan terhadap perkembang karakter anak dalam mencapai kesuksesan tatkala mereka menginjak usia dewasa

Adapun fungsi sekolah diadakan sebagai lembaga atau institusi pengganti dan penguat peran keorangtuaan. Secara sengaja dan penuh kesadaran tanggung jawab dikembangkan menjadi lembaga pembinaan karakter dan pengembangan potensi keilmuan dan life skill anak

Terdapat pula eksistensi pemerintah dan masyakat. Secara umum kedua unsur itu melahirkan kebijakan dan menciptakan lingkungan yang kondusif yang berpihak dan mendukung proses tumbuh kembangnya anak sesuai karakteristik dan psikologi perkembangan usia anak didik

Peran dan fungsi tiga unsur yakni orangtua, sekolah dan pemerintah -masyarakat adalah suatu kesatuan integrasi sistem dan kultur yang harus selalu bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun pendidikan bermutu.

Peran dari tiga unsur itu adalah peran keorangtuaan secara tanggungjawab dan fungsi dalam pendidikan anak, sebagai mana tergambar dalam firman Allah Swt. dalam surah At Tahrim: 6 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Dalam pandangan Islam menurut al-Ghazali, tujuan pendidikan Islam adalah kesempurnaan manusia di dunia dan akhirat. Manusia dapat mencapai kesempurnaan melalui ilmu untuk memberi kebahagiaan di dunia dan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah.

Untuk mencapai kesempurnaan manusia berdasarkan tujuan pendidikan tersebut lalu ketika muncul pertanyaan, pendidikan tanggung jawab siapa ?, Ya, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, Sekolah masyarakat dan pemerintah.

Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah. Dan sekolah harus senantiasa membangun komunikasi dan kolaborasi yang efektif dalam mewujudkan keberhasila pensidikan anak

Harus ada kesadaran bersama, khususnya fungsi orang tua dan guru Sehingga sesibuk apapun kegiatan orang tua tanggung jawab mereka terhadap anak tidak pernah bisa diwakilkan kepada siapapun selama hayat masih dikandung badan.

Tidak ada yang namanya mantan orangtua termasuk mantan guru sebagaimana tak ada mantan murid. Sementara orang tua punya dua profesi utama, sebagai orang tua dan guru bagi anaknya. Dan juga peran guru, punya tanggung jawab sebagai orangtua di sekolah.

Fungsi dan peran keduanya lah yang menjadi energi dahsyad mengalit ke petala jiwa dan batin anak, kelak tumbuh kembang menjadi anak yang sukses meraih masa depannya sebagai hamba dan khalifah.(*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments