Saturday, July 5, 2025
Google search engineGoogle search engine
HomeArtikelOrangtua Seharusnya jadi Guru Terbaik

Orangtua Seharusnya jadi Guru Terbaik

Oleh : Ust Drs Nasri Bukhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Orangtua adalah figur pertama dan utama yang berperan begitu besar sebagai penanggung jawab pendidikan anak. Sehingga dalam proses pendidikannya anak bertumbuh dan berkembang menjadi siap memasuki gerbang kehidupan yang akan datang dalam kehidupan sesuai zamannya.

Ayah dan Ibu adalah sosok yang memiliki peran penting dalam keluarga. Keduanya memiliki peran masing-masing sesuai fungsinya. Ayah adalah pemimpin dalam keluarga, sedang ibu adalah pendamping suami dan pengaruh terbaik bagi anaknya.

Positioning rumah sebagai madrasah pertama bagi anak, dapat terciptakan manakala peran penting orangtua berfungsi secara optimal. Berperan sebagai guru pertama dan terbaik di rumah. Peran itu terwujud dengan beberapa upaya, seperti berikut ini;

Pertama, menyuasanakan rumah sebagai “baiti jannati” (rumahku surgaku). Suasana dalam kehidupan di rumah, khususnya hubungan antara ayah dan ibu, selalu memberikan contoh gambaran kehidupan pasangan yang baik penuh keharmonisan.

Sebab kondisi keluarga yang tidak harmonis antara Ayah dan ibu, seperti sering terjadi perdebatan bahkan pertengkaran akan membuat anak cenderung berperilaku negatif, agresif dan kasar. Ataupun sebaliknya, anak menjadi pendiam mengurung diri dan anti sosial

Begitu pentingnya keharmonisan dalam rumah tangga antara ayah dan ibu, karena berdampak terhadap pola pendidikan anak. Menciptakan suasana batin keluarga dilingkupi dengan penuh kasih sayang.

Dengan sendirinya akan terbangun akhlaqul karimah, saling menghargai dan saling menghormati. Warna-warni kebahagiaan rumah tangga pun bersemi dalam naungan llahi. Demikianlah gambaran dari Hadist Rasulullah “baiti jannati”.

Walau disadari, era saat ini tidak mudah untuk mewujudkannya “baiti jannati”. Kemajuan teknologi informasi telah mengubah budaya dan pola hidup masyarakat hingga menyelinap ke sistem kehidupan dalam rumah. Tidak sedikit rumah yang seharusnya menjadi surga malah menjadi neraka.

Upaya mewujudkan “baiti jannati” harus berasal dari pihak paling utama dulu, yaitu ayah dan ibu. Dan ini merupakan mujahadah yang luar biasa, membutuhkan banyak pengorbanan, kesabaran, komitmen dan konsistensi mewujudkannya

Kedua, memperanaktifkan eksistensi orangtua sebagai guru kehidupan di rumah, penuh keakraban dn kesetaraan. Sifat anak baik kanak-kanak maupun remaja, selalu membutuhkan kawan bermain dan berbagi beban fikiran dan perasaan terhadap yang dirasa setara dengannya.

Ketika mendapati orangtua yang terlalu aktif di luar dan sedikit waktu saat di rumah untuk berinteraksi dengan anak, membuat kurangnya kesempatan berkomunikasi dan berakrab dengan anak. Anakpun bisa jadi mencari fitrahnya, mencari teman bermain dan berbagi.

Sementara tak selamanya teman itu adalah kawan terbaik dalam pembentukan karakternya.

Kebutuhan fitrawi anak akan teman bermain dan berbagi harus diisi oleh kefiguran orangtua. Membimbing, mengasuh dan mengantarnya menjadi anak tangguh dan berkarakter.

Fungsi keguruan orangtua tentu tidaklah sebagaimana guru yang mampu mentransformasi berbagi ilmu seperti di sekolah.

Aksiomanya, orangtua adalah performa guru kehidupan di rumah dan di kehidupan masyarakat, yang bangga ditiru. Karena sudah menjadi sifat alami anak untuk meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu, suasana dalam kehidupan rumah tangga, khususnya ayah dan ibu selalu memberikan contoh yang baik.

Ketiga, membangun jiwa kepemimpinan anak, agar kedepannya mampu mandiri menjadi sosok yang dinamis dalam kehidupan sosialnya

Membangun karakter kepemimpinan dalam diri anak dapat diterapkan dengan berinteraksi secara aktif dengan anak. Seperti menanyakan tentang pembelajaran dan tugas pembelajaran serta permasalahan pendidikannya. Mengajak anak berbicara perihal kesehariannya, berdiskusi perihal rencana masa depannya.

Dengan interaksi dan kedekatan anak akan merasakan begitu penting kehadiran orangtua di sisinya. Dia akan bisa belajar banyak dari sikap bijak orang tua. Bagaimana menncintai dan jiwa kesabaran sebagai orangtua.

Keterbukaan orangtua menumbuhkan mentalitas kepribadian anak yang aktif, kritis serta tertanam jiwa tangguh menghadapi permasalahan dalam kehidupan kesehariannya.

Keempat, menumbuhkan jiwa disiplin dan taat aturan. Orang tua hendaknya memiliki pengawasan dan sikap tegas pada kehidupan keseharian anak. Diwujudkan dalam bentuk peraturan keluarga dan normal yang berlaku di masyarakat. Memahamkan konsekwensi logis dari perilaku yang tidak taat hukum

Lebih penting lagi ketika berhubungan dengan pembentukan aqidah dan pelaksaan yang berkaitan dengan syariat Islam. Pencerahan dan pengawasan harus lebih optimal, walau tetap dalan pendekatan tarbiyyah kepada anak

Sebagaimana Rasulullah memerintahkan hal paling pokok dalam syariat Islam, yaitu perintah melaksakan shalat, dalam hadist yang masyhur: ‘Dari Amr Bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Perintahkan anak-anakmu melaksanakan sholat sedang mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena tinggal sholat sedang mereka berusia 10 tahun dan pisahkan antara mereka di tempat tidurnya.” (H.R Abu Daud).

Hadis tersebut menuntun kita untuk bersikap tegas terhadap pelaksanaan syariat Islam berkaitan dengan ibadah kepadaNya.

Sehingga anak akan mampu menangkap pesan-pesan motivatif tentang eksistensi dirinya dalam kehambaan kepada Allah.

Karakter disiplin yang dimulai dari persoalan ibadah tersebut, boleh jadi selanjutnya berinplementasi pada kedisiplinan, kepatuhan aturan dan terbangunnya mentalitas kepemimpinan pada dirinya dan direalita kehidupan masyarakat.

Pembentukan karakter itu sudah barang tentu haruslah dibatengi dengan uswah dan ajakan yang baik dari orang tua, sebagai wujud menjadikan orangtua sebagai guru dan pendidik terbaik di rumah.

Sebagai sosok dan figur guru terbaik di rumah. Wajarlah orangtua seperti itu dipanuti, dipatuhi, berwibawa, dicintai serta bertahta di hati semua anggota keluarganya.(*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments