Saturday, July 5, 2025
Google search engineGoogle search engine
HomeArtikelBerqurban Bukan Soal Kemampuan tapi Kebutuhan

Berqurban Bukan Soal Kemampuan tapi Kebutuhan

Oleh : Ust Drs Nasri Bukhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Dua orang kawan sekantor ngobrol tentang qurban. Sebagai orang dekat, kawan yang satu menyampaikan perihal keinginan besarnya berqurban sebagaimana kebiasaan yang diamalkannya setiap tahun. Namun bersamaan dengan itu terdapat juga kebutuhan yang penting dan mendesak.

Kawan saya pun menasehati untuk tidak memaksakan berqurban ketika tidak mampu, dan lebih memprioritaskan pada kebutuhan yang wajib dipenuhi baru setelah itu melakukan qurban.

Karena kami ngobrol di dekat parkiran motor, dimana banyak motor yang baru terparkir. Saya pun menimpali, ‘kalo berqurban dipersepsikan sekedar amalan sunnah dan tidak dipentingkan untuk diamalkan yang membuat dipaksakannya untuk dilaksanakan. Maka amalan itu tentu akan berat dilaksanakan.

Sambil menunjuk ke beberapa motor baru yang terparkir rapi, saya pun katakan, “Sesuatu yang penting dan mendesak itu seperti orang membeli motor, karena kebutuhan memiliki motor penting dan mendesak maka dia pun akan memaksakan dirinya untuk membelinya.”

Demikian halnya dengan amalan qurban, manakala dianggap penting dan mendesak serta hanya memiliki momen tertentu saja. Maka akan dilaksanakan dengan pemaksaan apapun dan bagaimana pun caranya.

Sangat tepat apa yang disabdakan oleh Rasulullah, bahwasanya menyembelih qurban termasuk amal salih yang paling utama. ‘Aisyah menceritakan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (kurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)

Karena merupakan amalan paling utama maka berqurban haruslah menjadi kebutuhan skala prioritas utama untuk diwujudkan, khususnya bagi yang diberi kelapangan harta.

Manifestasi Keimanan yang Membahagiakan

Begitu banyak kisah mengharukan di tanah air, dimana terdapat pequrban yang justru dari kalangan sangat di bawah garis kemiskinan. Tapi karena dorongan kuat dari kesadaran keimanannya, maka dia pun ‘memaksakan’ dirinya untuk bisa berqurban

Itulah sebabnya ibadah qurban merupakan manifestasi kedekatan dengan Allah, Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan kurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai qurban di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Tanpa disadari, dengan berqurban, begitu banyak orang yang dapat merasakan kebahagiaan. Mulai dari para peternak hewan qurban, penjual hewan qurban, para panitia qurban, orang yang berqurban, hingga para penerima daging qurban.

Lebih terasa kebahagiaan ketika daging qurban sampai tepat sasaran seperti fakir miskin, orang yang merantau ke daerah lain, anak kos yang sangat jarang memakan daging, korban perang, korban bencana alam, masyarakat terasing dan terpencil, dan lain-lain.

Selagi ada waktu segeralah berqurban

Kaum muslimin yang budiman, masih ada beberapa hari untuk melaksanakan ibadah qurban. Bersegeralah, jangan lewatkan kesempatan tahun ini. Kesempatan yang tak pasti kita mendapatinya di tahun depan.

Sementara menyembelih qurban adalah termasuk amal salih yang paling utama. Amalan paling utama di hari nahar, hari raya Idul Adha adalah menyembeli hewan qurban, demikian halnya setelahnya di hari tasyrik, yakni hari pertama, kedua dan ketiga setelah hari nahar.

Bahkan menyembelih hewan qurban pada hari Idul Adha lebih utama dari pada sedekah yang senilai dengan harga hewan qurban, atau bahkan sedekah yang lebih banyak daripada nilai hewan qurban. Karena maksud terpenting dalam berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah. Di samping itu, menyembelih qurban lebih menampakkan syi’ar Islam dan lebih sesuai dengan sunnah. (Sahih Fiqh Sunnah)

Oleh karenanya, tidak ada alasan bagi orang beriman untuk tidak berqurban, karena terdapat berbagai fasilitas lengkap dan mudah di masyarakat untuk bisa melaksanakan ibadah qurban. Mulai dari tersedianya kepanitiaan di masjid-masjid, tersedianya pasar hewan qurban hingga terbentuknya lembaga qurban online  yang terpercaya dimana urusannya lebih mudah, praktis dan cepat beres.  

Masihkah kita beralasan untuk tidak berqurban hingga kita termasuk dalam ancaman orang enggang berqurban “Barang siapa memiliki kemampuan dan tidak mau berqurban, maka hendaknya dia tidak mendekati tempat shalat kami.” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

Selagi Allah Ta’ala masih memberi kesempatan kepada kita, terlebih lagi bagi yang banyak harta atau pun sedikit kemampuannya maka segeralah berqurban agar luasnya Rahmat dan kasih sayang Allah dapat diraih.(*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments