BULUKUMBA — Musyawarah Daerah (Musda) Gabungan Hidayatullah zona Selatan resmi dibuka pada Ahad (21/12/2025) di Gedung Phinisi BKPSDM lantai 4, Kabupaten Bulukumba. Kegiatan yang digelar selama satu hari penuh ini diikuti oleh unsur Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Sulawesi Selatan, serta peserta dari DPD Jeneponto, Takalar, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Kepulauan Selayar.
Selain unsur pengurus daerah, Musda Gabungan zona Selatan juga diikuti oleh PD Mushida dari enam kabupaten tersebut serta perwakilan amal usaha Hidayatullah di tingkat daerah. Kehadiran lintas unsur ini menegaskan Musda sebagai forum strategis konsolidasi organisasi dan penentuan arah kepemimpinan daerah ke depan.
Musda Gabungan secara resmi dibuka oleh Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan, Dr. Saleh Usman,yang dalam sambutannya memberikan penguatan yang lebih tajam dibandingkan zona sebelumnya. Beliau menekankan bahwa dinamika organisasi dan tantangan dakwah di lapangan adalah keniscayaan yang harus dihadapi dengan mental baja.
“Jangan pernah mengaku sebagai pejuang kalau belum diuji,” tegas beliau di hadapan ratusan peserta.
Pernyataan tersebut bukan tanpa dasar. Beliau kemudian menyitir Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 214 untuk mengingatkan para kader tentang sunnatullah dalam sebuah perjuangan:
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu…
Beliau menjelaskan bahwa ujian,baik dalam bentuk kesempitan, penderitaan, maupun guncangan jiwa, adalah cara Allah menyaring siapa yang benar-benar layak disebut pejuang sejati. Arahan ini menjadi pelecut semangat bagi para pengurus di Zona Selatan untuk tetap solid dan tegar dalam menjalankan amanah organisasi dan mengelola amal usaha di daerah masing-masing.
Selain itu, menguatkan pesan yang telah disampaikan pada Musda zona Makassar sekitar, Ketua DPW kembali menekankan pentingnya soliditas tim dan keseriusan dalam mengelola amanah organisasi. Ia mengingatkan bahwa Islam tidak boleh diurus secara biasa-biasa saja, melainkan membutuhkan kesungguhan, pengorbanan, dan kerja kolektif yang terarah.
“Militansi kader itu lahir dari iman yang kuat, wawasan yang luas, serta kesungguhan dalam beramal dan beribadah,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kepemimpinan daerah yang akan ditetapkan melalui Musda harus mampu menjadi motor penggerak dakwah, pendidikan, serta pelayanan umat di wilayah masing-masing, sejalan dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045.
Musda Gabungan zona Selatan dijadwalkan berlangsung selama satu hari penuh dengan agenda utama meliputi pembahasan tata tertib dan jadwal sidang, penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus DPD, penetapan status demisioner, penetapan ketua DPD, serta penetapan kelengkapan struktur kepengurusan.
Melalui Musda ini, diharapkan terbangun kepemimpinan daerah yang solid, amanah, dan siap menghadapi tantangan dakwah serta pembangunan umat di kawasan selatan Sulawesi Selatan.
Musda zona Selatan merupakan rangkaian lanjutan Musda Hidayatullah di Sulawesi Selatan, setelah sebelumnya digelar di zona Makassar sekitar, dan akan dilanjutkan ke zona-zona berikutnya sesuai agenda wilayah.



