Wednesday, December 17, 2025
HomeBeritaSpirit Wahyu: Ujian Hidup Adalah Bagian dari Jalan Rezeki

Spirit Wahyu: Ujian Hidup Adalah Bagian dari Jalan Rezeki

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

(QS. Al-Insyirah: 5–6)

Sering kali kita mengira bahwa ujian adalah pertanda Allah menjauh. Padahal justru sebaliknya: ujian adalah sinyal bahwa Allah sedang mengatur langkah kita menuju rezeki yang lebih baik. Kesulitan bukan penghalang; ia bagian dari proses yang Allah ciptakan untuk membentuk hati yang lebih kuat dan jalan hidup yang lebih lapang.

Setiap orang ingin rezeki yang mudah, pekerjaan yang stabil, usaha yang lancar, dan hidup yang tanpa hambatan. Namun, dalam sunnatullah, kemudahan selalu datang setelah kesulitan, bahkan hadir bersamanya. Bukan setelah setahun atau sebulan, tapi “ma’a” bersamaan, seperti ayat itu menegaskan.

Dalam ekonomi syariah, ujian adalah mekanisme penyaringan: Siapa yang tetap jujur meski tertekan, siapa yang tetap sabar meski terhimpit, siapa yang tetap tawakal meski rezeki datang lambat.

Justru pada titik itulah Allah sedang mengangkat derajat seseorang.

Saya teringat beberapa fase hidup sendiri. Masa ketika usaha mandek, proposal ditolak, pekerjaan tidak jelas, atau amanah dakwah berat sementara kondisi ekonomi keluarga serba pas.

Saat itu saya sering bertanya, “Kenapa harus sekarang? Kenapa harus sulit?”

Namun setelah waktu berjalan, saya baru sadar: Kesulitan itulah yang menyiapkan kapasitas saya untuk memikul rezeki yang lebih besar.
Jika Allah memberi sebelum saya siap, mungkin hati saya tidak kuat, atau amanahnya tidak tertangani dengan baik.

Ujian bukan hanya menguji kekuatan, tetapi juga membersihkan niat.

Ketika semua jalan terasa sempit, kita kembali kepada Allah dengan cara yang lebih jujur, lebih dalam, dan lebih total.
Ketika usaha tidak membuahkan hasil, kita belajar tawakal. Ketika rencana gagal, kita belajar rendah hati. Ketika rezeki seret, kita belajar syukur.

Dan ketika semua itu terlewati, Allah memberi dengan cara yang tidak kita sangka.

Dalam logika ekonomi dunia, kesulitan adalah tanda kegagalan. Dalam logika ekonomi langit, kesulitan adalah pintu yang harus dilewati sebelum datangnya kemudahan.

Ujian hidup tidak pernah datang untuk mematahkan kita, tetapi untuk: menguatkan mental, menghaluskan hati, memperbaiki niat, dan memperluas barakah.

Percayalah, setiap orang yang hari ini kuat dan lapang—suatu saat pernah berdiri di tempat sempit yang penuh air mata.
Yang membuatnya bertahan bukan kekuatannya, tetapi keyakinannya.

Maka, spriti wahyu (edisi ini) adalah bahwa kesulitan adalah tanda bahwa Allah sedang membuka jalan baru dalam hidupmu. Sehingga, tenanglah, kemudahan sudah berjalan bersamamu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_imgspot_img

Terbaru lainnya

Recent Comments